Jalan menanjak menuju Gunung Suroloyo, pada Kamis (14/9) sore, terasa jauh. Gunung itu adalah salah satu puncak bukit yang ada di deretan perbukitan Menoreh, di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Jalan cadas dan terjal harus dilalui oleh tubuh yang berbalut kain jarik. Tangan menggenggam secawan penuh lembaran kelopak bunga, yang di sela-selanya disematkan sebatang dupa.
Hidup sebagai petani di lereng Bukit Menoreh telah membiasakan para pengikut keyakinan Kejawen Urip Sejati, di Dusun Onggosoro, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sekitar perbukitan Menoreh, melalui terjalnya jalan setapak di bukit itu.
Rapal puja-puji bagi Sang Hyang Widhi menyertai prosesi menuju Gunung Suroloyo.
Prosesi puja-puji yang diselenggarakan sebagai kegiatan ritual rutin mereka setiap bulan itu diawali oleh barisan gadis pembawa cawan-cawan berisi lembaran bunga dan diikuti oleh sejumlah orang yang membawa hasil bumi dalam suatu bentuk persembahan.
Di Tuk Onggosoro, salah satu mata air yang dilalui jalan setapak menuju Gunung Suroloyo, para peserta prosesi berhenti sejenak untuk menyucikan diri. Beberapa penari Grasak Butha mengelilingi peserta prosesi saat menyucikan diri di mata air itu sebagai simbol godaan dan halang rintang yang selalu dihadapi manusia.
Namun, para gadis pembawa cawan-cawan bunga terus saja berlalu. Dalam dunia batin pengikut keyakinan kejawen, bunga menempati makna ajaran yang cukup kuat. Menurut Ki Kamijan, sesepuh Kejawen Urip Sejati, bunga dan dupa merupakan satu kesatuan simbolik bermakna kesatuan dari berbagai perbedaan untuk menyampaikan puja-puji kepada Tuhan.
"Lewat dupa dan bunga ini, hidup kita pun akan seharum bunga, meski bunga itu berbeda-beda warna dan baunya. Dalam keyakinan kejawen, menghargai perbedaan itu adalah yang utama," kata Kamijan. (Madina Nusrat)
Kejawen Urip Sejati, di Dusun Onggosoro, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang
Kejawen Urip Sejati, di Dusun Onggosoro, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang
1 Komentar untuk "Tradisi Makna Kesatuan Perbedaan Komunitas Kejawen Menoreh"
sugeng rawuh,
pengertosipun kulo ajeng tanglet alametipun panjenengan,amergi kulo ajeng timba ngilmu engkang budiluhur kagunganepun tiang jawi ing sampung ilang tilas tapakepun.
niki alamat email kulo : w4hyu0@@gmail.com