Javanese beliefs (Kebatinan or Kejawen) have principles embodying a "search for inner self" but at the core is the concept of Peace Of Mind. Although Kejawen is a religious category(Agama), it addresses ethical and spiritual values as inspired by Javanese tradition. That can as religion in usual sense of the world, like Christianity, Judaism, Budha or Islam. Kejawen adalah Agama Jawa yang di Ajarkan dalam Budaya Jawa yang di sebut Kejawen. Kawruh kejawen. Ilmu Kejawen, Agama Kejawen

Kepercayaan Jawa Tentang Adanya Mbah Danyang

Mungkin juragan pernah mendengar kata “mbah danyang”. Mbah danyang (mbah dhanyang) adalah kepercayaan masyarakat jawa tentang adanya makhluk halus yang berasal dari roh para leluhur maupun berasal dari makhluk halus asli yang menaungi suatu tempat, wilayah, atau kawasan, seperti gunung, laut, sungai, hutan maupun sebuah desa.Mbah danyang yang menaungi sebuah desa biasanya dianggap berasal dari tokoh penting atau orang yang dituakan di desa itu semasa hidupnya (sesepuh), misalnya orang yang babad alas pertama di sebuah desa, tokoh adat, dan sebagainya. Biasanya dalam acara hajatan, selamatan, maupun acara-acara tradisional masyarakat setempat, nama mbah danyang selalu disebut. Misalnya dengan berkirim doa ke mbah danyang sebelum acara dimulai. Ada juga masyarakat jawa yang menghormati mbah danyang dengan cara mengadakan suatu perayaan.
Selain itu, para spiritualis, paranormal, dukun dan sebagainya, pasti akan menyebut nama mbah danyang dengan ritual memasang sesaji yang bertujuan untuk meminta ijin kepada mbah danyang sebelum mereka mengadakan acara sakral.

Kepercayaan ini sudah ada sejak masa lampau, ketika masyarakat jawa masih banyak yang menggunakan animisme dan dinamisme sebagai cara mereka untuk menghormati dan menyembah penguasa gaib alam yang menaungi kehidupan manusia.
Saat ini, kepercayaan akan adanya mbah danyang sudah mulai pupus di kalangan masyarakat umum. Namun tetap dikenal oleh kalangan orang-orang tertentu yang menerjuni dunia supranatural, misalnya para pengamal ilmu jawa maupun para ulama yang masih menggunakan tradisi jawa. Mbah danyang dianggap maklhuk halus yang harus dimintai permisi sebelum mereka mengadakan acara apapun yang bersifat sakral.

 http://juragancipir.com/kepercayaan-jawa-tentang-adanya-mbah-danyang/
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kepercayaan Jawa Tentang Adanya Mbah Danyang"

 
Template By AgamaKejawen
Back To Top