Javanese beliefs (Kebatinan or Kejawen) have principles embodying a "search for inner self" but at the core is the concept of Peace Of Mind. Although Kejawen is a religious category(Agama), it addresses ethical and spiritual values as inspired by Javanese tradition. That can as religion in usual sense of the world, like Christianity, Judaism, Budha or Islam. Kejawen adalah Agama Jawa yang di Ajarkan dalam Budaya Jawa yang di sebut Kejawen. Kawruh kejawen. Ilmu Kejawen, Agama Kejawen

Peranan Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso sang Penghayat Kepercayaan


-->
Peranan Dalam rangka pengambilan Leger Psychologische Diens (Dinas Psikologi Militer) dari Belanda, beberapa perwira (mantan anggota Brigade 17) dikirim ke negeri Belanda sebagai mahasiswa Angkatan Perang (mendapat beasiswa dari kementerian Pertahanan dan Keamanan). Sebagian besar dari mereka belajar di bidang psikologi. Pada saaat hubungan Indonesia dengan Belanda memburuk (tahun 1955), pemerintah Indonesia memindahkan tugas belajar mereka ke Jerman. Pada tahun 1959, setelah menyelesaikan studi di bidang psikologi, mereka kembali ke Indonesia.
Tahun 1959:
Kapt. John S. Nimpoeno, Dipl. Psych
Kapt. Soemitro Kartosoedjono, Dipl. Psych.
Lettu. Sardjono, Dipl. Psych.
Tahun 1960:
Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych.
Tahun 1961:
Kapt. Soemarto, Dipl. Psych.
Tahun 1963:
Soenardi Darmo Sarojo, Dipl. Psych.
Soewarjo, Dipl. Psych.
Kedua nama tersebut terakhir adalah demobilisan dari Brigade 17 (bukan dari militer), yang memperoleh beasiswa dari Departemen PTIP, sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang kemudian ditarik menjadi wajib Militer dan dilatih terlebih dahulu di Bogor.
Gagasan pendirian Fakultas Psikologi muncul dari pembicaraan antara Kepala Pusat Psikologi Angkatan Darat, Kol. dr. Soemantri Hardjoprakosos dan para Perwira Psikolog. Pertanyaan yang muncul pada waktu itu adalah: Siapa yang akan menjadi kader-kader Psikologi Angkatan Darat di kemudian hari?. Gagasan mendirikan Fakultas Psikologi ini disambut baik oleh Kapt. Soemitro Kartosoedjono, Dipl. Psych. Langkah berikutnya adalah mencari kemungkinannya, terutama dengan menghubungi FKIP UNPAD yang dianggap memiliki cukup tenaga pengajar, antara lain Dr. W.A. Gerungan (Kepala Lembaga Penelitian Pendidikan FKIP UNPAD), Drs. J. Wulur, dan Prof. Dr. Mochtar Buchori.
Dalam pembicaraan antara Kol. Dr. Soemantri Hardjoprakosos (Kepala Pusat Psikologi Angkatan Darat) dan Prof. Sadarjoen (Ketua FKIP UNPAD) disepakati untuk membuat payung kerjasama. Kapt. Soemitro Kartosoedjono, Dipl. Psych. Meminta Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych. untuk mengadakan rapat dengan FKIP UNPAD guna merintis pembentukan panitia persiapan pendirian Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Disarankan sebagi Ketua Sementara adalah Prof. Sadarjoen. Berdasarkan SK Menteri PTIP nomor 35/SEK/PU/61 tanggal 11 Agustus 1961 Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran dikukuhkan dengan kepanitiaan sebagai berikut:
Ketua:
Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso
Anggota:
Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych.
Dr. W.A. Gerungan
Pendirian Fakultas Psikologi ini melibatkan tiga lembaga, yaitu Pusat Psikologi Angkatan Darat (sekarang Dinas Psikologi Angkatan Darat), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Padjadjaran, dan pihak Universitas Padjadjaran sendiri.
Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych. Dan Dr. W.A. Gerungan diserahi tugas melakukan persiapan teknis dan kurikulum dari tingkat Persiapan sampai dengan Sarjana Muda. Dosen pengajar berasal dari Pusat Psikologi Angkatan Darat dan FKIP UNPAD. Ruang-ruang kuliah disediakan oleh Pusat Psikologi Angkatan Darat di Jalan Sangkuriang 17.
Untuk mematangkan persiapan pendirian Fakultas Psikologi, di Pusat Psikologi Angkatan darat dilakukan pembicaraan antara Kol. Dr. Soemantri Hardjoprakosos, Prof. Sadarjoen dan Prof. Mr. R. Iwa Kusumasumantri (Presiden Universitas Padjadjaran pada waktu itu). Kemudian pada penutupan PORAS (Pekan Olah Raga antar Sarjana) awal Agustus 1961, Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych. diminta oleh Kol. dr. Soemantri Hardjoprakosos untuk membawa berkas persiapan teknis dan kurikulum fakultas agar bisa dilihat dan diteliti seberapa jauh kesiapannya untuk mendirikan Fakultas Psikologi tersebut. Akhirnya keluar Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 35/SEK/PU/61 tanggal 11 Agustus 1961 tentang Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Seminggu kemudian setelah diajukan ke Menteri PTIP, keluar SK Menteri PTIP nomor 037/SEK/PU/61, tanggal 18 Agustus 1961 tentang pendirian Fakultas psikologi Universitas Padjadjaran terhitung mulai tanggal 1 September 1961.
Tanggal 2 September 1961 di Aula UNPAD diresmikan berdirinya FAKULTAS PSIKOLOGI UNPAD (tanggal 2 September inilah yang selalu dirayakan oleh Fakultas Psikologi UNPAD sebagai hari jadinya), dengan pemimpinnya,
Ketua Fakultas:
Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso
Sekretaris Fakultas:
Mr. Bushar Muhamad
Ada dua keistimewaan pendirian fakultas ini, yaitu:
1. Fakultas ini sejak awal berdiri sebagai fakultas Psikologi, bukan berkembang dari bagian fakultas lain (Fakultas Psikologi UI dan UGM)
2. Pendirian Fakultas Psikologi UNPAD langsung diresmikan, tanpa harus berada di bawah naungan Yayasan Padjadjaran terlebih dahulu seperti beberapa fakultas lain di UNPAD. Biasanya pada waktu itu sebelum diresmikan menjadi fakultas harus berada di bawah naungan yayasan sekurang-kurangnya satu tahun
Peresmian Fakultas Psikologi UNPAD tersebut dapat berlangsung baik berkat jasa Mayjen. Prof. Dr. Moestopo.
Awal perkuliahan angkatan pertama (1961) diselenggarakan di Psikologi Angkatan Darat Jalan Sangkuriang 17. Jumlah mahasiswa pada waktu itu sebanyak 30 orang mahasiswa. Susunan Pimpinan Fakultas kemudian diubah menjadi:
Dekan:
Kool. dr. Soemantri Hardjoprakoso
Kuasa Dekan I:
Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych
Kuasa Dekan II:
Mr. Bushar Muhamad
Kuasa Dekan III:
Kapt. Soemantri Kartosoedjono, Dipl. Psych.
Tahun 1962 sebutan Kuasa Dekan diganti menjadi Pembantu Dekan. Pada tahun 1962 Kol. Dr. Soemantri Hardjoprakoso diangkat menjadi Pembantu Menteri PTIP, sehingga diputuskan bersama meminta Dr. R. Mar’at dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia untuk menjadi Dekan Fakultas Psikologi UNPAD. Di bawah kepemimpinannya dan atas kebaikan hati Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso, ruang kuliah kemudian dipindahkan ke Gedung Danawarih, Jalan Haji Wasid 31 Bandung. Di gedung inilah pada tahun 1964 dilaksanakan Ujian Sarjana Muda yang pertama kali.
Atas upaya Dr. Mar’at, pada tahun 1965 kedudukan fakultas pindah ke Jalan Dago Pojok 23, yang sebenarnya merupakan Asrama Putra UNPAD dan yang sebagian bangunannya kosong karena tidak dihuni oleh mahasiswa. Sedikit demi sedikit Kampus Dago Pojok kemudian dibangun, baik untuk ruang-ruang kuliah, aula, maupun laboratorium eksperimen psikologi.
Pada tahun 1996 fakultas mendapatkan dua gedung baru di Kampus Jatinagor dan sejak saat itu kehidupan sivitas akademika dan staf administrasi berlangsung di Kampus Fakultas psikologi UNPAD Jatinangor.
Kampus Fakultas Psikologi UNPAD
1961 – 1964 : Kampus Jalan Sangkuriang 17 – PSIAD (Pusat Psikologi Angkatan Darat) Bandung
1964 – 1965 : Kampus Danawarih, Jalan Haji Wasid 31 Bandung dan PSIAD
1965 – 1996 : Kampus Dago Pojok 23 Bandung
1996 – … : Kampus Jatinangor, Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 21 Jatinangor (S1)
Kampus Magister, Jalan Raya Ir Juanda 398B. Bandung
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Peranan Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso sang Penghayat Kepercayaan"

 
Template By AgamaKejawen
Back To Top